Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers
Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers

Senin, 24 Januari 2011

Deal or No Deal

 Ini biasanya terjadi di playland di mal. Banyak permainan yang ternyata setelah disadari tidak hemat. Anggap saja satu permainan Rp.6000, lalu arena bermain yang Rp25Ribu sampai Rp.50Ribu. Dikalikan beberapa anak. Bukan masalah di uangnya, tapi bagaimana mengajarkan anak untuk memilih dan konsisten.
Aurelius: Mom, naik mobil mobilan!
Mom: (Ambil posisi bicara sejajar dengan anak) Aurelius, hari ini ke playland mau main apa saja? Pilih tiga permainan ya.
Aurelius: Mobil mobilan
Mom: Lalu apa lagi?
Aurelius: Kano
Mom: Okey, satu lagi, apakah mau main shooter, kereta atau kuda-kudaan (sebutkan permainan yang juga biasanya dia mainkan untuk dipilih)
Aurelius: Kereta, Mom!
Mom: Aurelius mau main mobil mobilan, kano dan kereta (buatlah persetujuan dengan mengulangi kondisinya)

Di dalam permainan di mal, buatlah kesepakatan bersama dulu, mana yang dipilih anak, dan tentu saja bantu anak untuk mengingatkan ada apa saja permainannya. Sehingga dia diberikan pilihan dan membuat satu keputusan. Biasanya setelah permainan yang dia ingini sudah dinaiki semua dia meminta yang lain lagi. Jika nanti dia ingin bermain yang lain, ingatkan dan kembalikan ke kesepakatan awal. "Aurelius, tadi sudah sepakat dengan mobil mobilan, kano dan kereta, sudah cukup yaa. Sekarang kita ke tempat lain, kita makan dulu ya". 
Ini akan membuat pelajaran pada anak untuk membuat satu batasan dari banyak pilihan dan mengenai komitmen.

Wisata Keluarga Hemat & Segar

Kota Jakarta menawarkan lokasi hiburan yang beragam, namun sepertinya yang terbersit di orang tua pertama kali adalah mal. Maklum saja, hampir di tiap jarak 5-10km ada mal. Banyak taman bermain untuk anak yang ditawarkan oleh mal. Menemani anak bermain di mal dapat membangun kedekatan dan kepercayaan diri pada anak. Berikan waktu dan perhatian pada saat bermain karena hal ini sangat berarti untuk anak anak karena kesehariannya mereka tidak dapat bersama orang tua yang bekerja.
Ide lain yang dapat dilakukan untuk wisata adalah outdoor. Banyak lokasi di pinggiran Jakarta yang menawarkan hal tidak kalah menarik dengan Mal. Bersama anak anak di udara terbuka, dikelilingi pepohonan dan akan baik sekali jika ada hewan hewan disekitarnya.
Di Suaka Pantai Indah kapuk misalnya, ketika datang sudah disambut oleh monyet monyet lucu. Tetaplah gandeng anak anak dan buat percakapan yang menarik. Ini akan mengasah anak untuk memperhatikan objek dan menganalisanya.

Memperhatikan sekeliling dan membahasnya sangat menyenangkan, ada burung, macam pepohohan sampai kepada tanaman air eceng gondok.
















Sesekali saya membiarkan kedua putera saya asik bersama daddy-nya. Kedekatan anak laki laki dengan ayahnya akan membangun rasa percaya diri.






Saya memetik bunga eceng gondok, dan menjadikannya objek untuk berfoto, anak anak tertarik dan saya katakan wanita biasanya menyukai bunga. Bahkan putera saya meminjam bunga tersebut dari saya, mencoba menciumnya, persis seperti yang saya lakukan lalu dia juga meletakan di telinga saya.




Wisata di alam terbuka sedikit berbeda dengan mal. Di alam terbuka, anak anak merasa aman jika mengikuti instruksi ataupun pada pembicaraan kita. Di mal biasanya anak anak yang mempunyai bargaining terhadap permainan mana yang dia pilih. Outdoor ternyata lebih hemat, hanya membayar biaya masuk. Sedangkan di mal bisa berlipat kali (karena tiap permainan harus bayar). Outdoor juga sehat dan menyegarkan, karena tanpa AC. Tapi tentu saja baik di mal dan outdoor bisa mengasah kepandaian dan kecerdasan yang berbeda. Buatlah jadwal ke mal dan outdoor yang berbeda beda tiap minggunya. Mendekatkan anak dengan alam terbuka sangat baik untuk kesegaran dan tentunya mengajarkan kepada mereka tentang kehidupan alam.

Rabu, 12 Januari 2011

Merah atau Biru?

Mengasah kepandaian anak bisa melalui percakapan dan aktifitas sederhana sehari hari.
Mom: "Aurelius, kita akan pergi ke mal. Aurelius ingin pakai baju warna apa, Merah atau Biru?" Saya sambil menunjukan bajunya, mana yang merah dan mana yang biru. "Merah ada gambar keretanya, yang biru ini ada gambar mobilnya" lanjut saya. Saya melihat Aurelius memberikan perhatian dan konsentrasi yang cukup baik untuk percakapan ini.
Aurelius: "Merah saja, Mom". Lalu saya lanjutkan lagi dengan percakapan, "Kalau Keio (adiknya). Kuning atau hijau ya (saya juga menunjukan bajunya) Bisa bantu Mom dan Keio untuk memilihkan?"
Aurelius: Yang Hijau, Kei. Ada gambar Thomas.
Dari percakapan ini, Aurelius sudah mempelajari empat macam warna. Bonusnya juga adalah, ketika saya memberikan detail gambar yang terdapat pada baju tersebut, Aurelius juga memberikan perhatian pada hal detail. Hal ini baik untuk menumbuhkan kepekaan melihat hal hal yang lebih detil pada apa yang dilihat oleh anak.