Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers
Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers

Rabu, 23 Januari 2013

3 Hal Menyikapi Persaingan Kakak Adik

"Kalau, Koko? Kalau, Dede?"
Pertanyaan ini terkadang muncul jika ada satu anak (kakak atau adik) tidak mau melakukan satu hal sesuai keinginan orangtua. Misalnya, makanan tidak habis atau belum mengerjakan sesuatu.

"Ayo dong, habiskan makanannya. Kan, Koko anak pintar (anak baik)", pinta Mommy. Lalu biasanya disambut dengan sang adik "Kalau, Dede?".

Dan bagi orang tua, tanpa sadar biasanya menjawab " Iya, tuh Dede lebih pinter".
Tanpa sadar juga orang tua sudah berperan dalam membuat persaingan antara kakak dan adik menjadi lebih tajam.

Padahal sebenarnya antara kakak dan adik, ada rasa tanggung jawab, menghormati dan kebersamaan. Mungkin bagi beberapa orang persaingan dianggap positif, tapi kolaborasi akan lebih baik dibanding kompetisi. Sebagai keluarga, semua anggota adalah bagian dari satu kesatuan yang saling mendukung.

Ada beberapa hal bagi orangtua untuk menyikapi persaingan kakak adik:
1. tidak membandingkan bahkan melebihkan satu anak dengan yang lain dengan ucapan
2. memotivasi untuk kakak dan adik dapat memecahkan satu masalah bersama.
3. memberikan arahan, masukan atau bahkan teguran tidak di depan anak yang lain.



Jumat, 11 Januari 2013

Wanita Karir VS Ibu Rumah Tangga

"Lebih memilih mana, menjadi wanita karir atau ibu rumah tangga?"
Pertanyaan ini pasti sering kita dengar atau sering ditanyakan kepada perempuan. Atau bisa juga ditanyakan kepada pria, lebih memilih mana, punya istri wanita karir atau ibu rumah tangga?

Ungkapan yang lebih tepat sebenanya: wanita bekerja profesional (karyawan) atau wanita bekerja sebagai ibu rumah tangga.

Keduanya adalah wanita bekerja, bedanya yang satu bekerja di kantor, yang satu lagi bekerja di rumah. Keduanya signifikan mempunyai pekerjaan yang harus diselesaikan setiap harinya. Bicara target? wanita kantoran mempunyai target yang jelas pada pekerjaannya. Apakah target penjualan atau target yang disesuaikan dengan perusahaan.

Ibu rumah tangga? Bukan tidak ada target, tapi mereka harus mempunyai target untuk anak-anak mereka, usia sekian harus sudah bisa apa, bahkan mereka sudah harus menargetkan anak mereka akan kuliah di mana, bahkan punya gambaran akan menjadi karyawan atau pengusaha.
Target mereka jelas, terlihat muluk? tidak juga, ketika menentukan target, mereka harus mempunyai teknik dan strategi untuk mencapai target mereka. Jika ingin ke bidang musik, pasti sudah diikuti les piano atau drum. Ingin ke dunia tari, pasti buah hatinya akan masuk sanggar balet. Dan seterusnya..

Bicara karir, wanita kantoran jelas, karir meningkat dan sesuai dengan peningkatan pendapatan tiap bulan. Jabatan juga jelas, performa baik, jabatan pun semakin naik.

Lalu apakah ibu rumah tangga tidak ada karir? Tentu saja karirnya juga terlihat jelas. Apakah istri tiap tahunnya mendapatkan kenaikan jumlah pendapatan dari suami? lalu apakah istri tetap mendapatkan posisi dan perhatian yang baik dari suami maupun anak-anak, atau justru sebaliknya, peran "mama" sudah tidak semakin diperlukan? ;(

Wanita kantoran jelas harus berpenampilan menarik, dan memesona. Jika demikan, begitu pula dengan wanita ibu rumah tangga, meskipun di rumah, tetapi tetap harus berpenampilan menarik dan memesona baik di mata suami maupun anak-anak.

Bonus prestasi, kenaikan, THR pun keduanya (wanita kantoran dan ibu rumah tangga) sama, sama sama mendapatkan.

Jadi, antara wanita bekerja di kantor dengan wanita bekerja di rumah, saya katakan SAMA! Peran, tujuan, target, mereka sama sama miliki.