Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers
Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers

Senin, 29 Juli 2013

Aurelius Frederic @SDK PENABUR Gading Serpong

Juli ini, kami sekeluarga sudah pindah ke Alam Sutera. Lokasi rumah yang nyaman, di mana anak-anak dapat bertumbuh lebih baik, bersama keluarga dan teman. Dengan demikian, Aurelius pun memasuki SD di lokasi terdekat rumah yaitu SDK PENABUR Gading Serpong. Teman baru, guru baru, rumah baru, juga semangat baru.

Aurelius tambah besar, tambah tinggi dan tambah berat. Banyak yang bilang, badannya seperti Daddy (hmmm, besaar..) Baru dua minggu di SD, peer pun sudah hampir tiap hari. Saya memutuskan untuk memberikan waktu tiap hari, jam 7 sampai 8 malam untuk belajar bersama Aurelius. Memeriksa agenda, membuat peer sampai menyiapkan semua keperluan sekolah esok hari.
Hari pertama SD, berkumpul di halaman sekolah.


Ini berarti saya membatasi aktifitas saya. Sebelumnya saya menjadi dosen malam hari, dua kali seminggu. Namun saya memilih untuk memberikan hati saya untuk Aurelius. Anak merupakan hal lebih berharga ketimbang pekerjaan. Masa depan anak saya ditentukan oleh apa yang saya berikan saat ini.
Ada konsekuensi dari tidak mengajar. Tetapi konsekuensi dibandingkan dengan resiko serta nilai investasi anak, berbanding jauh sekali. Konsekuensi saya dapat dinilai dari berkurangnya income. Namun dengan memberikan hati saya, ini berarti memberikan kehidupan kepada anak. Mendampingi kehidupan anak, sama dengan mengantar mereka ke dalam satu kehidupan di mana ada kita sebagai orangtua dan ada Tuhan didalamnya. Dan ini tidak ternilai harganya.


Senin, 17 Juni 2013

Taman Kota 2, BSD Tangerang


Ada satu tempat lokasi outdoor di bilangan BSD City. Taman Kota 2, letaknya bersebelahan dengan Taman Kota di BSD (Bumi Serpong Damai), Tangerang.
Di sini terdapat penjual tanaman buah, hias, maupun jenis rumput. Tempatnya tidak begitu luas, namun bisa dengan nyaman mengajak anak-anak melihat dan mengenal tanaman. Lokasinya menjadi satu dengan Taman Kota, namun kurang nyaman untuk keluarga, karena pendatangnya kebanyakan anak muda berpasangan.
Jadi, rasanya cukup ke lokasi penjualan tanaman saja. :)



Jumat, 07 Juni 2013

Bagaimana Menjadi Humas yang OK?!



Bagaimana caranya menjadi humas yang profesional?
Di atas adalah liputan dari teman saya Immanuel Saragih di Tabloid Youth Talents Edisi 7, 2013.
Pada artikel tersebut, saya membagikan bagaimana menjadi seorang humas. Pertama dan yang terpenting adalah seorang humas harus mampu menjalankan fungsinya sebagai manajemen komunikasi dari organisasi. Ada perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga evaluasi.

Seorang humas juga harus kreatif, dalam arti mampu berkolaborasi dengan bidang lain untuk mencapai tujuannya. Dan harus komunikatif, itu sudah mutlak. Berkomunikasi baik diartikan dengan memiliki kemampuan menjalin relasi yang baik dengan banyak pihak.

Terakhir, humas itu adalah dunia yang menyenangkan. Tetaplah berjalan dalam kebenaran hingga kita akan menuai kebaikan dalam hidup kita.

Thanks to Immanuel Saragih.

Rabu, 05 Juni 2013

Tuhan Sudah Mengatur Langkah Saya

Di atas adalah liputan dari teman saya Parulian Tambun, di Tabloid Fresh Edisi Juni 2013. Tulisan yang segar dan sarat makna ini, menuliskan tentang inspirasi yang saya ingin bagikan terutama kepada para anak muda, yang sudah atau bahkan mau sukses.

Pertama, banyak perjalanan dalam kehidupan yang dilewati, dan itu semua mendatangkan kebaikan. Kedua, banyak hal yang mungkin tidak kita sukai, tetapi jadikan itu sebagai motivasi, bukan sebagai hambatan. Dan yang ketiga bangun hubungan sebaik mungkin dengan orang-orang.

3 Bidang kehidupan yang tidak dapat dipisahkan dari kesuksesan anak muda, Tuhan, keluarga dan mereka yang ada di sekitar kita.
Terakhir, jika kita hidup dalam Tuhan maka kita akan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada waktunya, yang tidak pernah layu daunnya.

Thanks to Lian, seorang jurnalis yang memiliki kompetensi dan profesional dalam dunianya.

Senin, 06 Mei 2013

Perbedaan Cara Tidur pada Anak

Aurelius dan Keio bersamaan masuk kamar dan naik ke tempat tidur masing-masing. Namun ada perbedaan signifikan pada cara mereka mau tidur. Begini yang kira-kira terjadi hampir setiap malam setelah dibacakan cerita malam:

Aurelius biasanya cukup ditemani sekitar lima hingga sepuluh menit. Saya berbaring disebelahnya, mengusap kepalanya sambil mendoakan dan memberkatinya. Setelah itu dia terlelap tidur. Namun seringkali terbangun malam hari atau dini hari.

Sedangkan Keio, begitu naik tempat tidur, maunya ditemani "ngobor" (istilah yang dipakainya). Walaupun berulang kali saya perbaiki kata "ngobrol", namun dia masih senang dengan istilahnya sendiri, hingga saat ini.
Setelah "ngobor" saya tinggalkan Keio sendiri. Dan saya perhatikan, Keio masih sibuk dengan kegiatannya sendiri, putar balik badan, terkadang ngomong sendiri, terkadang menyanyi sendiri, terkadang memindahkan bantal dan guling, dan banyak aktifitas lain. Mungkin sekitar hampir satu jam, Keio asik sendiri, barulah ketika saya sudah tidak mendengar suara-suara lagi, itu tandanya dia sudah benar-benar tidur. Walaupun kadang ketika saya mengeceknya lagi, Keio masih sempat membuka matanya sedikit, melirik, baru benar benar tidur. Dan untuk Keio, dia tidak terbangun di malam hari, tapi masa tidurnya lebih lama dari Aurelius. Jika libur, Keio memegang rekor untuk bangun yang paling siang (sekitar jam sepuluh pagi).

Mungkin dari perbedaan cara tidur, bisa saja menandakan perbedaan tipe anak dan cara mengasuh mereka. Kalau dari komunikasi pasti berbeda. Untuk Aurel, saya tidak perlu banyak bicara kalau mau tidur. Sedangkan Keio, beberapa peringatan pasti saya keluarkan: :

"Keioooo....tidurrrrrr!!", "Keio,....sudah jam berapa nii?", "Keio...tidur susah, awas ya, nanti bangunnya susah!", "Keio..stop ngobrolnya, besok pagi Mommy harus kerja" .... dan masih banyak keputusasaan saya untuk membuatnya tidur. hheeheheheh

They're different. They have beautiful differences, but i have a lot of love for each!