Hari terakhir di Bali.
Masih sempat kami bermain di Pantai Kuta, menunggu pesawat yang ternyata delay hingga pukul 7 malam nanti.
Sedang asik menikmati pantai..terdengar teriakan. Saya kaget, saya pikir ada kehebohan apa yang dibuat oleh turis di situ.
Ternyata Aurelius! Ia menangis ingin mencabut pohon yang tidak terlalu besar memang ukurannya. Namun dilarang oleh penjaga pantai.
Oh, no! Aurelius…
Bali is a nice place, someday we will come again.
Tuhan menciptakan seorang anak dengan cara-Nya yang indah, dan menjadi orangtua adalah kepercayaan yang sangat luar biasa yang diberikan kepada seorang manusia. (Quotes)
Senin, 29 Agustus 2011
Last Day in Bali Vacation, Day 5
Bali Vacation, Day 4 - Some Pictures
Bali Vacation, Day 4
“Hati-hati, nanti di dalam monyetnya galak-galak, “ kata Pak penjaga lokasi di Uluwatu
“Pegang semua barang-barang, topi, kaca mata, sandal,” lanjutnya
Lalu saya pesankan lagi kepada Aurelius dan Keio. “Ambil kayu ranting pohon untuk menakut-nakuti monyetnya”.
Benar saja, beberapa turis dan terutama turis asing didekati monyet monyet dan sepanjang jalan menuju pura di dalam, terlihat sandal-sandal yang tinggal sebelah.
Kami meningkatkan kewaspadaan. Semua berjalan baik, di pura pun ada monyet yang mengendap ngendap, tapi karena kekompakan kami bertiga, kami bisa menghardik monyet monyet yang ingin mengambil barang kami.
“Mom foto sebentar ya, hati-hati barang barang kalian,” pesan saya.
Ketika saya baru saja berbalik, dalam hitungan beberapa detik….
“Topi koko..topi koko!!!, “ saya mendengar rengekan Aurelius
“Monyet!, balikin topi koko,” teriak Keio
Saya langsung berlari kepada anak-anak dan melihat monyet itu sudah membawa lari topi Aurelius.
Di tengah-tengah histerisnya anak-anak akan topi bergambar Ben 10 itu, saya juga dalam kebingungan, mencari pawang juga sepertinya mereka tidak peduli, saya melihat seorang anak remaja, dan memintanya untuk mengambil topi itu.
Sepertinya anak itu sudah terbiasa, lantas dia mengejar monyet dan memberinya dengan sepotong makanan yang diambil dari tasnya dan dilempar ke monyet tersebut.
Topi itu berhasil diselamatkan!
Tapi tidak sandal saya. Sendal saya putus!
“Pegang semua barang-barang, topi, kaca mata, sandal,” lanjutnya
Lalu saya pesankan lagi kepada Aurelius dan Keio. “Ambil kayu ranting pohon untuk menakut-nakuti monyetnya”.
Benar saja, beberapa turis dan terutama turis asing didekati monyet monyet dan sepanjang jalan menuju pura di dalam, terlihat sandal-sandal yang tinggal sebelah.
Kami meningkatkan kewaspadaan. Semua berjalan baik, di pura pun ada monyet yang mengendap ngendap, tapi karena kekompakan kami bertiga, kami bisa menghardik monyet monyet yang ingin mengambil barang kami.
“Mom foto sebentar ya, hati-hati barang barang kalian,” pesan saya.
Ketika saya baru saja berbalik, dalam hitungan beberapa detik….
“Topi koko..topi koko!!!, “ saya mendengar rengekan Aurelius
“Monyet!, balikin topi koko,” teriak Keio
Saya langsung berlari kepada anak-anak dan melihat monyet itu sudah membawa lari topi Aurelius.
Di tengah-tengah histerisnya anak-anak akan topi bergambar Ben 10 itu, saya juga dalam kebingungan, mencari pawang juga sepertinya mereka tidak peduli, saya melihat seorang anak remaja, dan memintanya untuk mengambil topi itu.
Sepertinya anak itu sudah terbiasa, lantas dia mengejar monyet dan memberinya dengan sepotong makanan yang diambil dari tasnya dan dilempar ke monyet tersebut.
Topi itu berhasil diselamatkan!
Tapi tidak sandal saya. Sendal saya putus!
Jumat, 26 Agustus 2011
Bali Vacation, Day 3
Hari ke tiga di Bali, tujuan kami ke Kintamani
Searah jalan dengan Kintamani, kami mampir sebentar ke daerah perbelanjaan Sukowati. Hmm, sebaiknya pandai menawar, karena harga yang di tawarkan cukup tinggi. Beli tas, baju, sendal, kain, semua ada di sini.
Di perjalanan menuju Kintamani, kami menikmati makan siang Babi Panggang Ibu Oka.
Sesuai permintaan Aurelius: "Mom, Koko mau makan kayak yang kemaren" .
Aurelius mengingat makan siang kemarin saat menuju Bedugul, ada ibu penjual babi guling di pinggir jalan dan rasanya enak.
Kintamani adalah daerah yang berudara sejuk dan dingin. Aurelius dan Keio menikmati mandi air panas di sini. Sepanjang perjalanan ke tempat permandian air panas, lokasi bukitnya berbatu dan berwarna hitam. Ini akibat letusan Gunung Gede. Namun sekarang beberapa daerah sudah terlihat subur kembali yang mulai ditanami.
Perjalanan ke Kintamani cukup memakan waktu yang lama, karena jarak yang agak jauh. Hari ke tiga ini kami hanya ke Kintamani dan makan malam Ayam Taliwang khas Lombok.
Masih ada waktu!, kami mampir dulu ke Erlangga Toko oleh-oleh, membeli oleh-oleh untuk teman dan saudara.
Malam hari, saya menikmati live music di Apache, Legian. Uhm..daerah rawan turis asing. Kanan, kiri, depan, belakang hampir semua tidak berbahasa Indonesia :)
Searah jalan dengan Kintamani, kami mampir sebentar ke daerah perbelanjaan Sukowati. Hmm, sebaiknya pandai menawar, karena harga yang di tawarkan cukup tinggi. Beli tas, baju, sendal, kain, semua ada di sini.
Di perjalanan menuju Kintamani, kami menikmati makan siang Babi Panggang Ibu Oka.
Sesuai permintaan Aurelius: "Mom, Koko mau makan kayak yang kemaren" .
Aurelius mengingat makan siang kemarin saat menuju Bedugul, ada ibu penjual babi guling di pinggir jalan dan rasanya enak.
Kintamani adalah daerah yang berudara sejuk dan dingin. Aurelius dan Keio menikmati mandi air panas di sini. Sepanjang perjalanan ke tempat permandian air panas, lokasi bukitnya berbatu dan berwarna hitam. Ini akibat letusan Gunung Gede. Namun sekarang beberapa daerah sudah terlihat subur kembali yang mulai ditanami.
Perjalanan ke Kintamani cukup memakan waktu yang lama, karena jarak yang agak jauh. Hari ke tiga ini kami hanya ke Kintamani dan makan malam Ayam Taliwang khas Lombok.
Masih ada waktu!, kami mampir dulu ke Erlangga Toko oleh-oleh, membeli oleh-oleh untuk teman dan saudara.
Malam hari, saya menikmati live music di Apache, Legian. Uhm..daerah rawan turis asing. Kanan, kiri, depan, belakang hampir semua tidak berbahasa Indonesia :)
Kamis, 25 Agustus 2011
Bali Vacation, Day 2
Hari ke dua di Bali, kami mengunjungi Bedugul. Aurelius & Keio , sempat menghilang dan saat itu sulit sekali minta kerjasama mereka untuk berfoto bersama.
Teryata katanya...ada bule tertarik mengambil foto-foto mereka
"You are nice," katanya. Sementara Aurelius dan Keio bergaya gaya dengan manis. Hhhmmmpphhh!!!
Dan katanya lagi, mereka menantang itu bule dengan mengejar ngejar dan minta di foto lagi. O my God..o my boys?!?
Ada kejadian menyedihkan hari itu. Malam hari ketika ingin beristirahat, Keio terjatuh dari anak tangga kedua dari bawah. Kamar hotel di Puri Dibya, family room memiliki dua lantai. Walaupun sudah diperingatkan, tapi ternyata kejadian ini tidak dapat dihindari. Benjol di kening Keio sebesar telur, dan akhirnya meninggalkan memar dan biru di sekitar hidung.
Tapi kejadian ini tidak melunturkan semangat berlibur. Keio tetap aktif dan tetap senang berlari-lari. :p
Teryata katanya...ada bule tertarik mengambil foto-foto mereka
"You are nice," katanya. Sementara Aurelius dan Keio bergaya gaya dengan manis. Hhhmmmpphhh!!!
Dan katanya lagi, mereka menantang itu bule dengan mengejar ngejar dan minta di foto lagi. O my God..o my boys?!?
Ada kejadian menyedihkan hari itu. Malam hari ketika ingin beristirahat, Keio terjatuh dari anak tangga kedua dari bawah. Kamar hotel di Puri Dibya, family room memiliki dua lantai. Walaupun sudah diperingatkan, tapi ternyata kejadian ini tidak dapat dihindari. Benjol di kening Keio sebesar telur, dan akhirnya meninggalkan memar dan biru di sekitar hidung.
Tapi kejadian ini tidak melunturkan semangat berlibur. Keio tetap aktif dan tetap senang berlari-lari. :p
Langganan:
Postingan (Atom)