Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers
Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers

Senin, 21 Mei 2012

It Hurt Me, So much.

Mama saya pernah bilang, membesarkan anak itu, hanya dengan doa. Sebab segala sesuatu terjadi karena anugerah. Meskipun sebagai orangtua menjaga anak-anak sedemikian rupa, berteriak teriak supaya anak-anak tidak dalam situasi berbahaya sampai urusan bawel demi kesehatan anak anak.
Namun, seberapa keras usaha, kejadian yang tidak menyenangkan bisa saja terjadi.

"Moomm, sakiiittt!!!!...beberapa kali terdengar teriakan Aurelius, Minggu (20/5) pagi, tepatnya jam sebelas. Saya memang mendengar suara Aurelius terbentur wastafel keramik di ruang tamu. Namun saya pikir benturan biasa untuk anak anak.

Sampai ketika saya melihat darah bercucuran dan saya bisa melihat dahinya robek. Sontak, saya langsung berteriak, dan mencoba untuk tetap dalam kesadaran tinggi. Saya tutupi lukanya yang masih mengeluarkan darah segar dengan handuk kecil. Dan langsung berangkat ke rumah sakit.

Oh, Tuhan...

Sesampai di UGD RS Pantai Indah Kapuk, saya lihat kesibukan di UGD, suster mengawali dengan pembersihan dan penutupan luka. Namun hati saya tetap tidak bisa tenang sebelum dokter datang. Hampir 15 menit menunggu, dan Aurelius sudah bisa bercanda lagi dengan saya. Dan seperti biasa, selalu bercerita, selalu ngobrol dengan saya.


Dokter datang dan menjelaskan, bahwa Aurelius harus dijahit, dan ada pilihan beberapa dokter, dokter umum, dokter bedah dan dokter estetika. Tentu saja dokter estetika adalah yang bisa membuat bekas luka minim namun dengan harga maksimal.

Tentu saja dokter estetika adalah yang bisa membuat bekas luka minim namun dengan harga maksimal.
Namun setelah mendengar saran Dokter Hendratno untuk meminta dokter jaga (Dokter Rio) yang saat itu bertugas, saya menyetujui tindakan tersebut.

Setelah diberikan obat untuk merangsang Aurelius tidur, Aurelius tidak kunjung tidur. Mungkin dia sadar akan tindakan selanjutnya, jadi dia mencoba untuk tetap tidak tidur. Tiga orang suster memegangi Aurelius saat diambil tindakan. Memberontak dan meronta…”sakit….sakit…”, membuat hati saya lebih sakit. Lima jahitan sudah di kening Aurelius :(

Terimakasih Tuhan, segala sesuatu sudah berjalan dengan baik. Terimakasih untuk Dokter Hendratno Halim, yang memberikan ketenangan kepada Aurelius sebelum tindakan. Aurelius dan Keio memang merasakan kedekatan dengan Dokter Hendratno sebagai dokter anak mereka. Sehingga begitu mendengar atau bertemu dengan Dokter Hendratno, anak anak nyaman berada di dekat dokter ataupun di dalam RS. Terimakasih untuk Dokter Rio yang dengan sabar dan ramah memberikan pertolongan medis. Dan juga untuk para suster di UGD.

Terakhir, sebelum pulang, Keio memarahi semua suster dan dokter. Mencubit bahkan bertolak pinggang, katanya “Jangan bikin koko nangis..!!!"

Hadeeehh, Keio... :) 



Selasa, 08 Mei 2012

Me Time

Me time kali ini, sangat menyenangkan. Setelah lelah rasanya bekerja semenjak Januari 2012, dengan segudang event dan berbagai pekerjaan lain yang menyita pikiran, saya pergi ke Bali :)
Awalnya saya tidak pernah berfikir untuk meninggalkan anak-anak selama 4 hari tersebut, namun mengantongi tiket murah yang diberikan adik saya, saya memutuskan untuk pergi mengambil waktu sejenak untuk me time (my time).

Tujuan pertama saya ke Bali adalah untuk menengok adik saya (Regi) yang sudah sejak April 2012 bekerja di sebuah hotel di Bali sebagai sekretaris. Kangen rasanya, karena biasanya kami sering menghabiskan waktu, bermain bersama Aurelius dan Keio. Well, sejak kerja di sana, Aurelius dan Keio merindukannya.
Awalnya Aurelius protes karena dia tidak diajak, namun saya berbicara hati ke hati, saya akan merindukannnya juga. Tapi saat ini , Mom pergi sendiri dulu untuk menengok Aunty.

Kedua, saya membutuhkan liburan. Tanpa anak-anak, saya merindukan mereka. tapi ternyata setelah vacation saya ke Bali, anak-anak dan saya belajar, bahwa kami merindukan satu sama lain. Wonderful Bali, wonderful me time.

Mungkin satu hari, saya akan melakukannya lagi. hehe.

"Kita sudah lama ga ketemu, ya, Mom", sebuah pelukan hangat sambil berkaca kaca, Aurelius menghampiri saya saat saya sampai di rumah.

My sister and me

Sister's time

Senin, 09 April 2012

Listen to Daddy


Melatih kepekaan anak untuk mendengar dan mempercayai orang tua, dapat dilakukan melalui permainan sederhana.
Biasanya pada saat pengambilan rapor atau hasil belajar anak, di sekolah diadakan bazar & games. Permainan-permainan itu kami manfaatkan sebagai quality moment.
Permainan pasang buntut. Aurelius memakai penutup mata, dan harus berjalan sekitar dua meter di depan untuk memasang buntut di gambar seekor sapi dengan tepat.
Saya katakan pada Aurelius: Listen to your Daddy, dear.
Arahan Daddy: Maju …kiri, tempel, agak ke atas, ke kanan sedikit. Ya, tempel buntutnya!
Saya menahan diri untuk tidak menginterupsi proses memberi arahan dan mendengar itu. Dan setelah buntut sapi terpasang dengan baik, saya mengkonfirmasi kekompakan ayah & anak itu.
You’re two, great!
Saat Daddy memberikan arahan kepada Aurelius

Selasa, 03 April 2012

Family Trip to Pulau Tidung

Pulau Tidung, 23-25 Maret 2012.
Di Pulau Tidung, hampir sepanjang lokasi adalah pesisir pantai, Aurelius dan Keio sangat menikmati main pasir dan air laut. Ada juga Jembatan Cinta, lokasi untuk berfoto yang biasa digunakan untuk para calon pengantin berfoto.

Di Pulau Tidung, juga bisa snorkling. Dengan perahu kecil, sekitar 30 menit dari tambatan perahu, kita dibawa ke lokasi dan bisa menikmati pemandangan bawah laut, dengan karang-karangnya. Hendaknya berhati-hati dengan karang yang bisa melukai kaki.

Banyak lokasi yang dapat digunakan untuk berfoto di Pulau Tidung, sambil sewa sepeda, kita bisa berfoto di sepanjang pantai.

Untuk ke Pulau Tidung memakan biaya sekitar Rp.250Ribu (sudah termasuk makan, transportasi dan penginapan) per orang untuk 3 hari 2 malam, menggunakan boat nelayan, namun jika ingin menggunakan kapal cepat, harus menambah kocek Rp.40Ribu lagi per orang.

Sedangkan untuk makanan, memang agak sulit untuk anak-anak. Well, kalau sudah begini Indomie jadi makanan favorit. Tapi kalau bisa, diusahakan untuk anak-anak dapat memakan lauk ikan. Penginapan di sini, bersih dan nyaman, umumnya adalah rumah sewa yang disewakan para penduduk.

Malam hari, kita bisa menikmati bakar ikan, baso dan sosis, atau apa saja yang bisa di bawa dari Jakarta.

Tips: jangan lupa bawa sunblock atau tabir surya untuk anak-anak dan dewasa, karena di sini sangat terik.