Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers
Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers

Selasa, 10 Juli 2012

Kasih Ibu Sepanjang Masa, Kasih Anak Sepanjang Jalan Kehidupan

Sesaat saya menghentikan seluruh aktifitas di meja kerja kantor saya, termasuk semua yang memenuhi otak saya saat itu. Saya terdiam dan teringat akan kejadian beberapa hari yang lalu. Tiga hari sudah Aurelius dan Keio menghabiskan liburan sekolah bersama Mama & Papa saya. Awalnya mereka pergi dengan senang hati.
"Sampai jumpaaa lagiiii, " ucap Keio dari kaca jendela mobil sebelum pergi.
"Byyyeeee," balas saya.
Tiga hari terasa tenang di rumah. Tidak ada mainan yang berserakan, sepeda tetap berada di tempat parkirnya. Tidak ada teriakan dan tangisan kakak beradik. Saya pun dapat menonton tv dengan nyaman, tanpa harus mengalah dengan rengekan mereka ingin menonton JimJam, Disney, ataupun DVD Thomas.
Tapi kok....ada yang kurang kalau semua itu tidak ada.
Sore hari Aurelius menelepon dan mengatakan malam itu akan pulang. "Koko sayang Mommy," katanya sambil terisak.

***

"Mom...!", ternyata Aurelius sudah pulang. Dia berlari ke arah saya dengan raut wajah yang sangat sedih. Aurelius memeluk saya, menangis dan mengatakan betapa sangat merindukan saya. "Tidak ada, Mommy sehari, Koko sedih", katanya. Hampir 5 menit dia terus memeluk saya, saya pun membalas dengan pelukan, rasanya tubuh dan hati kami berdua mengatakan apa yang hilang dalam hidup kami beberapa hari ini, sudah kami dapatkan.

**

Ketika saya membayangkan touching moment itu, saya tidak dapat membayangkan betapa hancurnya hati seorang anak, ketika harus kehilangan sosok seorang "MAMA". Hal yang paling dirindukan setiap anak hanyalah MAMA.

Ada pepatah mengatakan "Kasih Ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang jalan".
Rasanya...kasih seorang anak pun tidak hanya sepanjang jalan itu. Tapi seorang anak mengasihi "Mama" sepanjang perjalanan hidup anak tersebut.

Banyak orang mengatakan orang tua sangat menyayangi anaknya, tapi kalau anak belum tentu. Tapi banyak juga cerita dewasa ini tentang kecintaan anak kepada orang tuanya. Ada cerita di negeri Cina, seorang anak yang harus menanggung beban kehidupan ketika orang tuanya sudah tidak mampu lagi untuk bekerja. Ayahnya sudah tidak ada dan ibunya sakit. Sang anak bekerja, menghidupi keluarga dan harus membeli obat untuk ibunya juga. Dan mereka "survive"


Satu lagi, sebagai anak "Yesus" sangat mencintai BapaNya, hingga dalam sepuluh perintah pun terselipkan ajaran untuk mencintai orang tua.

Sebagai orang tua, menyadari bahwa anak sangat menyayangi kita, akan memberikan kesadaran pada kita bahwa kita itu saling menyayangi. Bukan hanya orang tua yang menyayangi anak, tapi demikian sebaliknya, anak menyayangi orang tua, bahkan jauh dari yang pernah terpikirkan oleh orang tua.

Ijinkanlah saya mewakili anak-anak kita, menyampaikan ungkapan bahwa anak-anak kita juga menyayangi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar