Salah satu pilihan rekreasi outdoor yang menarik yaitu Taman Budaya Sentul. Lokasinya ada di pinggir Jakarta (arah ke Bogor). Di sini anak anak dan orang tua dapat melakukan aktifitas outdoor. Biayanya Rp.150Ribu Rupiah per orang.
Namun untuk usia balita, lokasi bermain bisa dimanfaatkan dengan aktifitas lain. Jadi biayanya di bawah Rp.100Ribu.
Aurelius sangat menikmati alam bebas, dia bisa berlari tanpa saya harus takut luka karena terjatuh. Karena kalaupun jatuh, tidak sakit, lapangan di sana berumput. , Ketika jatuh, Aurelius melihat ke arah saya, saya hanya tersenyum dan katakan "Are you ok?" Aurelius kembali meneruskan aksi lari bebasnya.
Bermain layangan di tempat ini adalah permainan yang dapat dilakukan antara orang tua dan anak. Saya ataupun daddy mereka sama sama menaiki layangan. Aurelius sangat menikmati bermain layangan. Sementara Keio lebih memilih bermain di playground.
Sementara Keio, saya tawarkan naik flying fox, dan saya tau Keio bisa dan mampu menaiki bahkan yakin dia akan menikmatinya.
Tuhan menciptakan seorang anak dengan cara-Nya yang indah, dan menjadi orangtua adalah kepercayaan yang sangat luar biasa yang diberikan kepada seorang manusia. (Quotes)
Sabtu, 02 Juli 2011
Outbond @ Taman Budaya Sentul
Jumat, 01 Juli 2011
Wanita Perkasa vs Wanita yang Kuat
Wanita perkasa berlatih keras setiap hari agar lekuk tubuhnya indah, tetapi wanita yang kuat berlutut setiap hari dalam doa agar rohaninya indah.
Wanita perkasa tidak takut apapun juga, tetapi wanita yang kuat menunjukan keberaniannya meski di tengah ketakutan.
Wanita perkasa tidak akan membiarkan orang lain mengambil miliknya yang terbaik, tetapi wanita yang kuat rela memberikan yang terbaik yang dimilikinya untuk menolong orang lain.
Wanita perkasa berbuat kesalahan dan tidak akan mengulanginya lagi di masa depan, tetapi wanita yang kuat menyadari bahwa kesalahan-kesalahan dlam hidup juga bisa diubah menjadi berkat Tuhan yang indah.
Wanita perkasa berjalan dengan pasti, sedangkan wanita yang kuat tahu bahwa Tuhan akan menangkapnya bila ia terjatuh.
Wanita perkasa memancarkan rasa percaya diri yang besar di wajah ayunya, sedangkan wanita yang kuat mengenakan kasih, kesederhanaan dan keanggunan hati.
Wanita perkasa yakin akan kekuatannya sendiri, sedangkan wanita yang kuat yakin bahwa ia akan semakin kuat saat ia setia menapaki jalan hidupnya.
(Seperti dikutip dari Majalah Klinik Kecantikan Natasha)
Wanita perkasa tidak takut apapun juga, tetapi wanita yang kuat menunjukan keberaniannya meski di tengah ketakutan.
Wanita perkasa tidak akan membiarkan orang lain mengambil miliknya yang terbaik, tetapi wanita yang kuat rela memberikan yang terbaik yang dimilikinya untuk menolong orang lain.
Wanita perkasa berbuat kesalahan dan tidak akan mengulanginya lagi di masa depan, tetapi wanita yang kuat menyadari bahwa kesalahan-kesalahan dlam hidup juga bisa diubah menjadi berkat Tuhan yang indah.
Wanita perkasa berjalan dengan pasti, sedangkan wanita yang kuat tahu bahwa Tuhan akan menangkapnya bila ia terjatuh.
Wanita perkasa memancarkan rasa percaya diri yang besar di wajah ayunya, sedangkan wanita yang kuat mengenakan kasih, kesederhanaan dan keanggunan hati.
Wanita perkasa yakin akan kekuatannya sendiri, sedangkan wanita yang kuat yakin bahwa ia akan semakin kuat saat ia setia menapaki jalan hidupnya.
(Seperti dikutip dari Majalah Klinik Kecantikan Natasha)
Jumat, 17 Juni 2011
Wisata ke Ragunan
Salah satu pilihan berwisata outdoor dengan keluarga di Jakarta yaitu ke Kebun Binatang Ragunan. Biaya cukup murah (di bawah Seratus Ribu Rupiah untuk 6 anggota keluarga). Hanya saja saya sarankan untuk memakai celana panjang atau memakai lotion anti nyamuk. Dan juga membawa stroller jika membawa balita. Karena jarak dari satu lokasi binatang ke lokasi yang lain cukup jauh.
Rabu, 08 Juni 2011
Selasa, 31 Mei 2011
Book Lovers
Aurelius dan Keio sangat menyukai buku. Pepatah mengatakan buku adalah jendela kehidupan, buku adalah sumber pengetahuan. Dengan buku, Aurelius dan Keio mengetahui banyak hal.
Ketika saya mengandung, baik Aurelius maupun Keio, saya sedang menjalani kuliah S2 saya di Universitas Indonesia, Program Manajemen Komunikasi. Pagi bekerja mulai 7.30am-4pm, lalu menyetir mobil ke kampus Salemba dan kuliah dimulai 6.30pm-9pm, bahkan hingga 10pm. Sampai di rumah sekitar 10.30pm.
Woa, kadang kalau saya bayangkan kembali..it’s amazing. Lelah, ngantuk, tentu saja, tapi ada semangat didalamnya. So, sedari dalam kandungan, anak anak sudah ikut saya ke kampus. Dan tentu saja, baca buku! Setiap hari, setiap minggu minimal lima buku dan in English pula, saya harus baca. Membaca di kantor pada jam istirahat, membaca di kampus, dan baca buku lagi sebelum tidur.
Sewaktu Aurelius dan Keio baru lahir pun, saya membacakan cerita sederhana di dekat telinga mereka. Belum genap setahun pun saya terus membacakan cerita setiap hari sebelum tidur.
Dan thank God, di sekolah Aurelius dan Keio sudah diperkenalkan dengan perpustakaan sejak Toddler (usia satu tahun delapan bulan). Satu hari dalam seminggu mereka ke perpustakaan. Dan saya pun selalu excited dengan buku baru yang mereka pinjam. Bahkan sebelum mereka mengatakan bahwa mereka mendapat buku baru, saya terlebih dulu menanyakan “buku apa yang dipinjam sekarang”, atau “ada buku baru, nggak?”
Saat ini, tradisi membaca buku sebelum tidur terus dilakukan. Walaupun terkadang karena sangat lelah, saya membacakan buku tidak sampai banyaknya yang mereka minta. Aurelius datang dan membawa lima buku. “Aurelius, baca dua kali saja ya, Mom sangat capek hari ini, sorry dear…dan besok pagi Mom sudah harus ke kantor”.
“Sekali lagi ya Mom…”kata Aurelius
Dan setelah saya bacakan satu lagi, “Satu lagi sudah, Mom…”
“Please…” kata saya, tadi katanya satu lagi…
“Ya, satu lagi Mom..satu lagi sudah…”
Saya bacakan satu cerita lagi. Tapi tidak jarang saya tiba tiba ketiduran.:)
Ketika saya mengandung, baik Aurelius maupun Keio, saya sedang menjalani kuliah S2 saya di Universitas Indonesia, Program Manajemen Komunikasi. Pagi bekerja mulai 7.30am-4pm, lalu menyetir mobil ke kampus Salemba dan kuliah dimulai 6.30pm-9pm, bahkan hingga 10pm. Sampai di rumah sekitar 10.30pm.
Woa, kadang kalau saya bayangkan kembali..it’s amazing. Lelah, ngantuk, tentu saja, tapi ada semangat didalamnya. So, sedari dalam kandungan, anak anak sudah ikut saya ke kampus. Dan tentu saja, baca buku! Setiap hari, setiap minggu minimal lima buku dan in English pula, saya harus baca. Membaca di kantor pada jam istirahat, membaca di kampus, dan baca buku lagi sebelum tidur.
Sewaktu Aurelius dan Keio baru lahir pun, saya membacakan cerita sederhana di dekat telinga mereka. Belum genap setahun pun saya terus membacakan cerita setiap hari sebelum tidur.
Dan thank God, di sekolah Aurelius dan Keio sudah diperkenalkan dengan perpustakaan sejak Toddler (usia satu tahun delapan bulan). Satu hari dalam seminggu mereka ke perpustakaan. Dan saya pun selalu excited dengan buku baru yang mereka pinjam. Bahkan sebelum mereka mengatakan bahwa mereka mendapat buku baru, saya terlebih dulu menanyakan “buku apa yang dipinjam sekarang”, atau “ada buku baru, nggak?”
Saat ini, tradisi membaca buku sebelum tidur terus dilakukan. Walaupun terkadang karena sangat lelah, saya membacakan buku tidak sampai banyaknya yang mereka minta. Aurelius datang dan membawa lima buku. “Aurelius, baca dua kali saja ya, Mom sangat capek hari ini, sorry dear…dan besok pagi Mom sudah harus ke kantor”.
“Sekali lagi ya Mom…”kata Aurelius
Dan setelah saya bacakan satu lagi, “Satu lagi sudah, Mom…”
“Please…” kata saya, tadi katanya satu lagi…
“Ya, satu lagi Mom..satu lagi sudah…”
Saya bacakan satu cerita lagi. Tapi tidak jarang saya tiba tiba ketiduran.:)
Langganan:
Postingan (Atom)