Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers
Lilypie - Personal pictureLilypie Kids Birthday tickers

Jumat, 06 Mei 2011

5 Hal Positif dan Negatif Memasuki Sekolah

Semenjak Aurelius dan Keio masuk ke lingkungan sekolah di usia 2 tahun, jenjang toddler, banyak hal baru yang mengubah keseharian kehidupan keluarga kami.

5 Hal yang menjadi positif:
  • Jadwal tidur malam menjadi lebih cepat, biasanya tidur di atas jam sepuluh malam, karena harus bangun pagi sekolah dan mungkin karena kelelahan juga, mereka tidur paling lambat jam sepuluh (dengan catatan, tidak berlaku ketika mereka mendapat jadwal siang)
  • Aurelius dan Keio belajar bersosialisasi, mendapatkan teman di sekolah
  • Bahan cerita sebelum tidur seringkali teman teman adalah pembicaraannya (suatu kali Keio mengatakan kalau Edna (teman perempuan di kelasnya) sedang tidak mau bermain dengannya. Wah, ternyata seusia ini Keio sudah mulai merasakan patah hati :) dan Keio menceritakan dengan wajah sedihnya. Saat ini mungkin saya hanya bisa tertawa, tapi kalau menginjak remaja nanti, entah apa yang saya lakukan karena bisa saja saya cemburu dengan teman wanitanya nanti :)
  • Perkembangan anak-anak maju pesat. Apa yang saya ajari di rumah, dapat di repetisi dengan pengalaman mereka di sekolah. Sebagai contoh, saya mengajarkan memakaikan baju dan celana, dalam beberapa hari mereka sudah cerdas dan mandiri. Contoh lain misalnya saya ajarkan lagu-lagu pada saat saya masih TK dulu, ternyata di sekolah mereka diajarkan lagu itu juga. Dan mereka menceritakan dan menyanyikannya di rumah bersama sama dengan saya. Sepertinya mereka sangat senang karena saya dan sekolah mereka sepertinya terhubung
  • Aurelius dan Keio sudah belajar mempunyai idola (tentu saja idola mereka adalah gurunya)

5 Hal yang bisa saja berdampak negatif:
  • Satu hari saya terkejut, Aurelius ngambek dan melipat tangannya serta mukanya dibuang melihat kebelakang jauh-jauh. "Koko marah" katanya. Wah, rupanya mungkin Aurelius melihat teman sekolahnya melakukan demikian, walaupun tidak sepenuhnya benar karena mungkin Aurelius mencontoh dari TV. Tapi maksud saya seringkali anak-anak meniru apa yang dilakukan temannya.
  • Aurelius tiba tiba saja menyukai tokoh cerita Ben 10, padahal saya hampir tidak pernah mengatakan apapun tentang Ben 10, karena saya tau ini mempunyai dampak negatif jika tidak didampingi pada saat menonton. Aurelius dan Keio di sekolah melihat atribut atribut seperti tas, botol minum dari kepunyaan teman-temannya, dan mereka punya khasanan wawasan baru. Hmmm...ternyata saya tidak bisa mengelak terhadap apapun dari luar. Sebagai orang tua, saya harus lebih bijak memberikan pengertian dan penjelasan kepada Aurelius dan Keio.
  • Satu hari suster saya mengatakan bahwa Keio sempat rebutan mainan di kelas dengan temannya. Dan mama teman-nya komplen kepada suster saya tentang Keio. Uhm, menurut saya kalaupun terjadi sesuatu dengan anak-anak harusnya orang tua bisa lebih bijak berkomunikasi dengan anak. Bukan dengan berkonfrontasi dengan orang lain. Anak-anak berteman dan bermusuhan dan berteman lagi dengan cepat. Tidak seperti orang dewasa yang melihat segala sesuatu dengan komplikasinya. Anak-anak punya dunia sendiri.
  • Memasuki sekolah berarti satu kerepotan kecil untuk saya sebagai ibu bekerja. Saya harus mengatur jadwal antar jemput, mengontrol apakah mereka sudah sampai di rumah atau belum, bagaimana dengan makanan yang disiapkan untuk kesekolah. Fiuh! Hal kecil tapi terkadang merepotkan, pendelegasian memang sudah dilakukan. Tapi tetap harus dikontrol!
  • Yang pasti ada anggaran tambahan yang harus disiapkan. Saya tidak mengganggap sebagai beban, karena ini adalah tanggung jawab. Tapi pengelolaan dana sekolah harus disiapkan termasuk biaya transportasi dan akomodasi :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar